Buah Pendidikan
Karya : Ahmad Nova Akhsani Taqwim
Di hamparan pinggir pantai, ada sebuah Desa yang terkenal akan
masyarakatnya yang kurang berpendidikan. Podobodo, itulah nama Desa tersebut.
Sebagian masyarakatnya bekerja sebagai buruh tani, ternak dan tambak garam. Kala
itu anak yang bernama Koboy sedang pulang kampung. Anak-anak kampung biasa menyebut
si Koboy itu “Si Bawel” dikarenakan rasa keingin tahuan nya yang begitu tinggi
dan suka bercerita. Koboy termasuk anak dari keluarga yang berkecukupan karna
ayah nya sendiri seorang juragan sapi dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Sekarang
ia duduk di bangku Kuliah semester Akhir Jurusan Sosiologi.Ia bercita-cita
untuk membuat perubahan di desa nya yang semula terkenal dengan desa yang
kurang berpendidikan menjadi desa yang berpendidikan.
Perjalanan dari Solo tempat ia
kuliah ke kampung nya lumayan jauh. Menempuh perjalanan yang jauh itu akhirnya
ia sampai di rumah. Diserambi rumah nya itu, sudah ada Ayah nya yang menunggu
di depan rumah.
“Selamat
datang, Anakku” Sambut si Ayah.
“Bapaaakk…”
Koboy kegirangan.
“Hahaha…Ayo
temui itu Ibumu lalu mandi, udah bau badanmu itu” Terang si Ayah.
“Iya
Ayah” sambil tertawa kecil.
Koboy
pun masuk kedalam rumah dan menemui sang Ibu yang sedang memasak di dapur.
“Assalamualaikum…”
ucap Koboy.
“Waaah….
Anakku sudah sampai to” Terang ibu sambil disalami koboy.
Malam hari si Koboy sambil berbenah
di dalam kamar membayangkan keadaan desanya yang begitu memprihatinkan. Sambil mengoret-ngoret
buku nya dan ditemani sebungkus kripik singkong dia berkata dalam hatinya.
“Tak
terasa bangku kuliah ku sudah mau berakhir, Aku harus kembali ke desa setelah
lulus kuliah nanti dan tekadku untuk merubah desaku ini”
Setelah beberapa hari melepas rindu
di kampung nya, ia pun kembali ke Solo untuk menyelesaikan kuliah nya itu. Ia pun
berpamitan dengan orang tua nya dan meminta doa restu dari orang tua nya agar
kuliah nya lancer dan lulus dengan nilai yang memuaskan. Menempuh perjalanan
sekitar 6 jam, ia pun sampai di tempat nya ia nge-kost. Ia pun mulai berangkat
kuliah dan mengerjakan tugas akhir nya sebagai syarat kelulusan nanti. Hari demi
hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan ia tempuh akhirnya kuliahnya selesai
dan lulus dengan kategori Cumlaud. Begitu bangga orang tuanya mendengar anak
nya lulus dengan kategori cumlaud saat menghadiri wisuda si koboy. Linangan air
mata yang tak henti-henti nya keluar dan usaha nya berkuliah dengan
sungguh-sungguh tidak sia-sia.
Dengan dirinya yang sekarang ini
yang berstatus Sarjana kembali ke kampung nya untuk mewujudkan cita-citanya itu
untuk merubah desanya menjadi desa yang berpendidikan. Orang tuanya yang
mendukung penuh cita-cita nya itu pun merasa sangat bangga, betapa mulia nya
cita-cita dia dan sangat beruntung mempunyai anak seperti koboy ini. Koboy pun
mulai menyusun rencana dan metode dalam mengembangkan desa nya tersebut. Dengan
bermodal ilmu yang Ia dapat dari sekolah nya itu akhirnya ia mempunyai gagasan
untuk membuka “Taman Cerdas” di desa nya itu. Gagasanya itu didukung oleh orang
tuanya dan bersedia memfasilitasi apa yang dibutuhkan si Koboy untuk
mengembangkan taman siswanya itu.
2 hari kemudian, mulailah rencana tersebut dan membangun sebuah
gubuk sederhana di mana disitu setiap masyarakat boleh bergabung di Taman
Cerdas mulai dari usia muda hingga tua boleh bergabung. Di Taman Cerdas ini
Koboy mengajari bermacam ilmu pengetahuan untuk masyarakat sekitar agar mereka
berwawasan luas dan bisa baca tulis bagi mereka yang buta aksara. Selang beberapa
bulan, Taman Cerdas itu banyak diminati oleh masyarakat dan berbondong-bondong
untuk ikut dalam Taman Cerdas. Masyarakat nya mulai sadar bahwa sungguh berarti
nya Taman Cerdas ini bagi mereka. Berbagai sponsor datang mulai dari para
dermawan maupun instansi perusahaan.Mereka siap membantu apapun sarana dan
prasarana yang dibutuhkan di Taman Cerdas ini. Taman Cerdas pun mulai
berkembang sangat pesat, banyak dari warga-warga di luar desa nya ikut
bergabung di Taman Cerdas.
Hal ini pun terdengar oleh Pemerintah dan Koboy pun diundang dalam
acara Revolusi Pendidikan untuk Indonesia sebagai bentuk apresiasi Pemerintah
terhadap Taman Cerdas ini dan sebagai suatu contoh bahwa setiap warga Negara berhak
mendapatkan ilmu dimana pun ia berada. Dan disinilah Koboy merasa sangat
bangga, segala usaha nya yang begitu luar biasa didengar oleh Pemerintah dan
mulai dipublikasikan agar di desa-desa lain dapat mencontoh seperti Koboy ini.
Tahun demi tahun, Taman Cerdas mulai dibuka di berbagai wilayah Indonesia dan
Koboy diangkat oleh Pemerintah sebagai Menteri sekaligus Ketua Umum Taman
Cerdas diseluruh Indonesia.
-Selesai-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar